Desember 16, 2016

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK "PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK"

PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


 TEORI PELAPORAN DALAM SEKTOR PUBLIK 
Dalam organisasi sector public ada dua jenis laporan yaitu Pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan. Pelaporan Kinerja merupakan refleksi kewaajiban untuk mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta sumber daya yang harus dipertanggujawabkan.
Entitas yang berkewajiban membuat pelaporan kinerja organisasi sector public adalah pemerintahan pusat,pemerintah daerah,unit kerja pemerintah,unit pelaksanaan teknis,LSM,partai politik dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
 Laporan Keuangan di Organisasi Sektor Publik 
Laporan keuangan sector public merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sector public. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,kinerja dan arus jas suatu entitas yang berguna bagi sejumlah besar pemakai.
Secara spesifik tujuan khusus pelaporan keuangan sector public adalah menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan dan menunjukan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang yang dipercaya dengan cara:
Menyediakan informasi mengenai sumber daya,alokasi,dan penggunaan sumber daya keuangan.
Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya.
Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan serta komitmennya.
Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas dan perubahan yang terjadi
Menyediakan informasi secara keseluruhan yang berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas manyangkut biaya jasa,efiensi,dan pencapaian tujuan.

 Jenis Laporan Keuangan Sektor Publik
Jenis laporan keuangan sector public yang minimal dan terintegrasi,meliputi:
Laporan Posisi Keuangan.
Laporan Kinerj Keuangan.
Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto.
Laporan Arus Kas.
Kebijakan Akuntansi dan Catatan atau Laporan Keuangan.
Komponen-komponen laporan keuangan diatas merupakan pedomana dalam pembuatan laporan keuangan sector public.
Laporan realisasi anggaran menyajikan realisasi pendapatan,belanja,dan pembiayaan yang diperbandingkan dengan apa yang telah dianggarkan dan dengn realisasi periode sebelumnya.Neraca menyajikan asset,utang,dan ekuitas dana yang diperbandingkan dengan periode sebelumnya.
Pemakai laporan keuangan akan mempunyai gambaran bagaimana posisi keuangan organisasi sector public.
Berbagai persyaratan pelaporan keuangan organisasi sector public di Indonesia,meliputi:
Pertama: pelaporan akuntansi harus menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan
Kedua: penyediaan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomidan alokasinya .
Ketiga:penyuguhan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan serta hasil yang dicapai.
Keempat:pemasokan informasi membiayai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
Kelima:penyediaan informasi berkaitan dengan sumber penerimaannya,baik jangka pendek maupun panjang.
Keenam:pemberian informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Ketujuh:pengembangan system dan standar akutansi diorganisasi sector public berdasarkan system pencatatan double entry dengan basis akrual.
1). Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan,atau disebut juga dengan neraca atau laporan aktiva dan kewajiban,adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva,utang,dan modal pemilik selama suatu periode tertentu. Secara minimum,laporan posisi keuangan harus memasukan pos-pos yang menyajikan jumlah:
Properti,pabrik dan peralatan
Aktiva tidak berwujud
Aktiva keuangan(selain butir (d),(f) dan (h)
Investasi yang diperlakukan dengan metode ekuitas
Persediaan
Pemulihan transaksi nonpertukaran,termasuk pajak dan transfer
Piutang dari transaksi pertukaran
Kas dan setara kas
Utang pajak dan transfer
Utang karena transaksi pertukaran
Cadangan
Kewajiban tidak lancer
Partisipasi minoritas
Aktiva/ekuitas neto/.

2). Laporan Kinerja Keuangan(Laporan Surplus-Defisit)
Laporan Kinerja keuangan atau disebut juga dengan Laopran Pendapatan dan Biaya,Laporan Surplus-Rugi,Laporan Operasi,Laporan Surplus-Defisit atau Laporan Laba Rugi,adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya selama atau satu periode tertentu.
Laporan kinerja keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini berikut:
Pendapatan dari aktivitas operasi
Surplus atau deficit dari aktivitas operasi
Biaya keuangan(pinjaman)
Surplus atau deficit neto saham dari asosiasi dan joint venture yang menggunakan metode ekuitas
Suplus atau deficit dari aktivitas biasa
Pos-pos luar biasa
Saham partisipasi minoritas dari surplus atau defirsit neto
Surplus atau deficit neto untuk periode.

3). Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto
Laporan perubahan aktiva menggambarkan kenaikan atau penurunan kekayaan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus diungkapakan dalam laporan keuangan. Perubahan aktiva secara keseluruhan menyajikan total surplus/deficit neto selama suatu periode.
Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto ini meliputi:
Kontribusi oleh pemilik dan distribusi keada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
Saldo akumulasi surplus dan deficit pada awal periode ,pada tanggal pelaporan,dan penggerakan selama periode.
Pengungkapan komponen asset/ekuitas neto secara terpisah dan rekonsiliasi antara nilai tercatat setiap komponen asset/ekuitas neto pada awal dan akhir periode yang mengukapkan setiap perubahan.

4). Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu.penerimaan dan pengeluaran kas dikalrifikasikan menurut kegiatanoperasi,kegiatan pembiayaan dan kegiatan investasi. Informasi arus kas sangat bermanfaat I pemakai laporan keuangan karena menyediakan dasar estimasi  kemampuan entitas.

5). Catatan atas Laporan Sektor Publik
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuanganyang menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.bertujuan untuk menginformasikan pengungkapan yang diperlukan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan entitas public harus mencakup hal-hal berikut:
Kebijakan Fiskal/Keuangan ,Ekonomi Makro,Pencapaian Target Undang-Undang APBN/Perda APBD
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
Kebijakan Akuntansi
Penjelasan tentang perkiraan realisasi anggaran,neraca,dan laporan arus kas

  • Laporan Realisasi anggaran
  • Pendapatan
  • Belanja
  • Transfer
  • Pembiayaan
  • Neraca
  • Asset lancer
  • Investasi jangka panjang 
  • Asset tetap
  • Asset lainnya
  • Kewajiban jangka pendek
  • Kewajiban jangka panjang
  • Ekuitas dana lancer
  • Ekuitas dana investasi
  • Laporan arus kas
  • Arus kas dari akivitas operasi
  • Arus kas dari aktivitas investasi asset nonkeuangan
  • Arus kas dari aktivitas pembiayaan
  • Arus kas dari aktivitas nonanggaran



Pengungkapan lainnya
Pengungkapan ini berisi hal-hal yang mempengaruhi laporan keuangan antara lain:
Penggantian menejemen pemerintahan selama tahun berjalan
Kesalahan menejemen terdahulu yang telah dikorelasi oleh menejemen baru
Kontijensi
Komitmen
Penggabungan atau pemekaranentitas tahun berjalan
Kejadian yang mempunyai dampak social
Kejadian penting setelah tanggal neraca yang berpengaruh secara signifikan terhadap akun yang disajikan dalam neraca.

Contoh Analisis Keuangan Publik
Analisis keuangan public yang dapat dimunculkan dari informasi laporan keuangan meliputi
Laporan kinerja keuangan (neraca)
Laporan keuangan kinerja (surplus-defisit)
Laporan arus kas
Selain itu,pengukuran kinerja perekonomian dapat dikembangkan dalam wujud indicator seperti:
Indicator pertumbuhan ekonomi
Indicator structural
Indicator social

 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Sektor Publik
Table 10.5 contoh Laporan arus kas menurut metode langsung pada organisasi sector public untuk tahun yang berakhir 31 desember 20x8 :

ENTITAS SEKTOR PUBLIK
LAPORAN ARUS KAS
untuk tahun yang berakhir 31 desember 20x8 (dalam ribuan rupiah)

20x8   
Arus kas dari aktivitas operasi   
penerimaan   
Perpajakan XXX   
Penjualan barang dan jasa XXX   
Hibah XXX   
Penerimaan bunga XXX   
Pembayaran   
Biaya karyawan (XXX)   
Pensiunan (XXX)   
Penerimaan bunga (XXX)   
Penerimaan lainnya (XXX)   
Arus kas neto dari aktivitas operasi Rp XXX   
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI   
Pembelian peralatan (XXX)   
Hasil penjualan peralatan XXX   
Hasil penjualan investasi XXX   
Pembelian sekuritas mata uang asing (XXX)   
Arus kas neto dari aktivitas investasi (XXX)   
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN   
Penerimaan dari pinjaman XXX   
Pembayaran kembali pinjaman (XXX)   
Distribusi/dividen dari BUMD XXX   
ARUS KAS NETO dari aktivitas pembiayaan RP XXX   
Kenaikan/(penurunan)neto kas atau setara kas XXX   
Kas dan setara kas awal periode XXX   
Kas dan setara kas akhir periode RP XXX  


 SISTEM PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Sistem pelaporan keuangan sektor publik terdiri dari dasar kas (cash base), dasar akrual (accrual base), dan akuntansi dana (fund accounting).

  Dasar Kas (Cash Base)
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Data yang ada hanyalahn perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang. Pembelian dicatat saat kas dibayarkan sehingga tidak ada hutang. Penyesuaian saham tidak dilakukan, karena akun tidak memperhatikan pencatatan, dimana yang diperhatikan hanya kenyataan bahwa kas dibayar untuk pembelian (sehingga tidak ada gambaran tentang penutupan saham/closing stock figure).
Laporan arus kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis, namun sebagai tambahan atas laporan pendapatan dan laporan posisi keuangan. Ada satu buku yang sangat penting dan berharga mengenai akuntansi arus kas bagi dunia usaha (Lee 1984), yang menyatakan bahwa laporan akuntansi akrual tradisional terlalu subjektif dan menyembunyikan informasi penting tentang kinerja organisasi.
Akuntansi arus kas dipraktekkan di berbagai organisasi sektor publik dan organisasi nirlaba, misalnya akun penerimaan dan pembayaran yang sederhana dari suatu kegiatan derma kecil dan yang terpenting.  Terutama dalam jumlah uang yang digunakan, adalah akun kas pemerintah.
Suatu organisasi memiliki  serangkaian  transaksi pembelian yang di awali dengan pesanan dan diakhiri dengan pembayaran kas. Secara umum, batas periode akuntansi dipisahkan oleh 2 titik, yaitu awal dan akhir tahun. Dalam kasus ini, pengaruhnya adalah bahwa barang diterima pada periode sebelumnya (faktur) tidak diakui dalam akun hingga periode berikut (kas dibayar). Pada akhir tahun, barang diterima (faktur) barang belum diakui, karena kas belum dibayar sampai tahun berikutnya. 
Karena itu muncul 2 kesulitan. Pertama, sulit diterima bahwa biaya listrik yang dipakai selama periode akuntansi tersebut tidak dapat diungkapkan hingga periode berikutnya. Hal itu bisa saja diungkapkan sebagai catatan atas laporan keuangan bahwa kas dibayar pada awal tahun berkaitan dengan biaya listrik untuk kuartal aklhir periode sebelumnya.
Kesulitan kedua, adalah potensi kesengajaan memanipulasi akun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Sebagai contoh, pembayaran kas dapat ditunda paling lama 24 jam sehingga akun menunjukan catatan rill yang lebih kecil. Apabila hal ini dilakukan oleh banyak bagian, maka potensi manipulasi anggaran bisa terjadi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa akuntansi berbasis kas mampu menyediakan informasi yang lebih objektif. Di sisi lain, informasi tentang pendapatan dan modal serta biaya operasi organisasi selama periode tertentu tidak dapat disajikan. Keuntungan dan kerugian merupakan hal yang penting bagi organisasi baik sektor publik maupun sektor swasta. 





 Dasar Akrual ( Acrual Base )

Definisi konsep akutansi akrual sebagaimana tercamtum pada SSAP2 adalah sebagai berikut

Penerimaan dan biaya bertambah ( diakui karena diperoleh atau dimasukan bukan sebagai uang yang diterima atau dibayarkan ) dalam jumlah yang sesuai satu sama lain, dapat dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama periode bersangkutan.

Kepastian penerimaan secara hukum sangat ditentukan dengan faktur yang telah diterbitkan. Demikian juga kepastian munculnya biaya ditentukan dengan penerimaan jasa atau barang. Menurut metode biaya historis, modal diperhitungkan sebagai modal awal yang diinvestasikan. Karna itu, tanah tidak disusutkan dan diungkapkan sebesar nilai aset dikurangi biaya penyusutan.
Penerapan dasar akrual akan mempengaruhi sistem akutansi yang digunakan seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan
Berbagai laporan dalam konsep akrual tidak dibuat secara seragam.setiap organisasi sektor publik mempunyai daftar laporan yang jumlahnya mungkin berbeda satu dengan yang lain. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan proses kerja antarorganisasi. Namun, juga ada persamaan dalam proses pelaporan posisi keuangan dan pelaporan operasional di berbagai organisasi. Hal ini disebabkan alur penerimaan dan pembayaran terjadi secara konsisten aantarorganisasi.
Salah satu perbedaan perlakuan akuntansi berbasis akrual terhadap utang jangka panjang. Manfaat laporan posisi keuangan adalah menilai tingkat kesanggupan (dalam hal ini rasio utang terhadap ekuitas) untuk menanggung resiko usaha dimasa depan. Peluang penerimaan dividen ditentukan oleh tingkat pencapaian laba operasi. Selain itu, perbandingan utang dengan laba operasi akan memunculkan kemampuan organisasi untuk melunasi utangnya atau sebaliknya, kemampuan organisasi mengelola utang dalam menghasilkan keuntungan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa manfaat dasar akrual ini sangat berarti bagi pengelolaan aset publik.
Penerapan dasar akrual dalam manajemen organisasi sektor publik dapat dilakukan secara berbeda dibandingkan lembaga publik lainnya. Penerapan akuntansi akrual ditanggapi berbeda oleh Governmental Accounting Standards Boards (GASB) di Amerika Serikat. GASB merekomendasikan penerapan akuntansi yang tidak murni menurut dasar kas maupun akrual. GASB sangat memperhatikan fokus perhitungan akuntansi dan dasar akuntansi.
Sumber keuangan menurut GASB adalah kas, klaim atas kas (seperti jaminan utang dari entitas dan rekening serta pajak yang diterima lainnya), klaim atas barang atau jasa (seperti item-item prabayar), barang yang dapat dikonsumsi (seperti suplai persediaan), dan jaminan ekuitas dari entitas lain yang dikendalikan sebagaihasil transaksi sebelumnya.
Definisi sumber keuangan sebelum tahun 1988 sering diinterpretasikan sebagai pemisahan aset meneter dan nonmoneter. Namun, dengan memasukkan persediaan dalam sember keuangan, pemisahan aset akan menjadi sulit. Segi positifnya adalah fokus perhitungan semakin menajamkan bahwa konsep dasar akrual merupakan satu-satunya alternatif dasar kas.
Keunggulan dan kelemahan Dasar Akrual


Keunggulan dasar akrual dapat dirinci sebagai berikut :
Pertama, penerimaan dan pengeluaran dalam laporan operasi berhubungan dengan penerimaan dan pemasukannya, yang berarti bahwa dasar akrual memberikan alat ukur atas barang dan jasa yang dikonsumsi, diubah, serta diperoleh. Sementara dasar kas menyediakan alat ukur atas arus kas masuk dan kas keluar.
Kedua, dasar akrual menunjukkan gambaran tentang pendapatan. Perubahan pendapatan yang diperoleh menurut dasar akrual dan besarnya biaya historis adalah alat ukur kinerja yang dapat diterima. Semakin besar keuntungan, semakin besar keberhasilannya. 
Ketiga, dasar akrual dapat dijadikan alat ukur modal. Secara historis, nilai modal yang diinvestasikan dalam organisasi publik akan berusaha dipertanahankan.


Kelemahan dasar akrual sebagai berikut :
Pertama, penentuan pos dan besaran transaksi dicatat dalam jurnal yang dilakukan oleh individu yang bertugas mencatatnya. Pengaruh subjektivitas individu pencatat transaksi cukup besar.
Kedua, relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis dan inflasi.
Ketiga, jika dibandingkan dengan dasar kas, penyesuaian akrual membutuhkan prosedur administrasi yang lebih rumit sehingga biaya administrasinya menjadi lebih mahal.
Keempat, peluang terjadinya manipulasi keuangan sulit dikendalikan. Menurut dasar kas, manipulasi akuntansi dilakukan melalui penundaan pembayaran kas, dimana anggaran merupakan satu-satunnya panduan untuk mengendalikan keuangan.



  Akuntansi Dana (Fund Accounting)

Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif sistem akuntansi disektor publik yang dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Di sektor swasta, akuntansi dana tidak begitu populer karena kecilnya dana kas yang disimpan. Namun, bagi sektor publik, dana kas sektor publik cukup penting dan berpengaruh terhadap  pengembalian keputusan. Besarnya dana kas sangat mempengaruhi anggaran organisasi sektor publik, sehingga sistem akuntansi lebih mempreoritaskan pengelolaan dana kas.
Sistem akuntansi dana ini mengakui transaksi organisasi ketika komitmen sudah disepakati. Ini berarti bahwa bahwa transaksi belum diakui ketika kas dibayar atau diterima, atau ketika faktur diterima atau dikeluarkan, namun lebih awal lagi, yaitu ketika pesanan dikirimkan atau diterima.




Fungsi pertama akuntansi dana adalah sebagai pengendalian anggaran. Dasar pemikirannya adalah manajer tidak bisa mengendalikan laporan bulanan, dan proses menghasilkan laporan tersebut adalah sejak transaksi terjadi. Peranan manajer akan sangat menentukan seberapa besar pencairan dari anggaran yang telat disepakati. Manajer dapat menentukan pesanan dengan faktur yang akan diterimannya.
Permasalahan akuntansi akrual akan muncul dalam akuntansi dana. Manajer akan mengalami masalah dengan pengeluaran anggaran dibawah target dalam bulan-bulan tertentu, dimana kekurangan tersebut akan ditutupi pada periode berikutnya. Menurut dasar akrual, seluruh anggaran yang telah dipakai dapat ditandai dengan tambahan pesanan yang dikirimkan dan faktur yang diterima sebelum pencatatan. 


 SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Siklus akuntansi keuangan sektor publik yang terdiri dari tahapan-tahapan pelaporan keuangan sektor publik.


















Masing-masing tahapan dalam siklus akuntansi keuangan sektor publik itu akan di jelaskan sebagai berikut:
 Transaksi
Pengertian transaksi adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan pihak lain. Dalam hal ini, transaksi yang dimaksud adalah transaksi antara organisasi sektor publik dan pihak lain. Transaksi-transaksi yang terjadi inilah yang nantinya akan dilaporkan dalam laporan keuangan organisasi.

 Analisis Bukti Transaksi
Dalam setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi informasi tentang kegiatan transkasi tersebut. Dari bukti transaksi inilah kemudian dianalisis dan digunakan sebagai dasar pencatatan.

 Mencatat Data Transaksi
Seperti telah dijelaskan diatas, dari analisis bukti transaksi tersebut akan dilakukan pencatatan atas transaksi yang telah terjadi. Pencatatan data transaksi dilakukan oleh bendahara dalam jurnal.

 Mengelompokkan dan Mengikhtisarkan Data yang Dicatat (Posting)
Dalam buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada suatu organisasi. Berdasarkan nama akun yang ada, catatan atas transaksi tersebut dikelompokkan sesuai dengan namannya masing-masing. Hal ini yang disebut dengan posting.

 Penerbitan Laporan dan Catatannya
Selama satu periode akuntansi, transaksi dicatat dan dikelompokkan ke dalam buku besar dan kemudian, berdasarkan catatan tersebut, dibuatlah laporan keuangan yang akan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Berdasarkan  tahapan dalam siklus akuntansi keuangan sektor publik, teknik pelaporan keuangan sektor publik terdiri dari tiga tahapan berikut :
Tahapan Pencatatan
Kegiatan Pengidentifikasian dan Pengukuran dalam Bentuk Bukti Transaksi dan Bukti pencatatan.
Kegiatan Pencatatan Bukti Transaksi dalam Buku Harian atau Jurnal.
Memindahkanbukukan (Posting) dari Jurnal berdasarkan Kelompok atau Jenisnya kedalam Akun Buku Besar.



Buku besar (ledger) adalah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun-akun tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah  aktiva, kewajiban, dan ekuitas. 
Buku besar terbagi menjadi Buku Besar Umum (General Ledger) dan Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger). Sistem Buku Besar Umum menampilkan proses transaksi untuk Buku Besar Umum dan Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik. 

Sistem Buku Besar Umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
Mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
Memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
Menjaga keseimbangan debet dan kredit akun.
Mengakomodasi ayat jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap periode akuntansi.

Sementara itu fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah :
Mengumpulkan data transaksi.
Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi serta akun.
Memvalidasi transaksi yang terkumpul.
Memperbaharuhi akun Buku Besar Umum dan file transaksi.
Mencatat penyesuaian terhadap akun.
Mempersiapkan laporan keuangan.

Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian akun tertentu yang ada di Buku Besar Umum. Akun Buku Besar Umum yang rinciannya dicatat dalam buku besar pembantu disebut akun pengendali (controlling accounts). Sedangkan akun-akun yang merinci akun pengendali disebut akun pembantu (subsidiary accounts). Dua buku besar pembantu yang umum adalah Buku Besar Pembantu Kewajiban, (Utang) dan Buku Besar Pembantu Piutang. 

Penggunaan buku besar pembantu mempunyai beberapa kelebihan, yaitu :
Memudahkan penyusunan laporan keuangan karena buku besar umum terdiri dari akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit.
Ketelitian pembukuan dapat diuji dengan membandingkan saldo akun buku besar umum dengan jumlah saldo dalam buku pembantu.
Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengerjaan akuntansi.
Memungkinkan pembukuan harian atas bukti-bukti pendukung transaksi ke dalam buku pembantu.
Bisa segera diketahui jumlah berbagai unsur.

Aturan debet kredit akan digunakan dalam pencatatan transaksi, yaitu aturan yang digunakan untuk mencatat perubahan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya dalam akun bersangkutan. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN - BIAYA


Atau
AKTIVA + BIAYA = KEWAJIBAN + EKUITAS = PENDAPATAN







Buku besar pembantu yang diperlukan untuk masing-masing akun yang ada adalah sebagai berikut:
Asset 
Asset lancar 
Kas dan setara kas 
Buku besar pembantu kas tidak perlu dibuat
Piutang
Dibuat berdasarkan nama debitor (Pembeli)
Persediaan 
Dibuat berdasarkan jenis barang seperti bentuk, merek dan fungsi
Pembayaran dimuka 
Dibuat berdasarkan jenis pembayaran yang dilakukan 
Investasi 
Dibuat berdasarkan jenis investasi yang dimiliki

Asset tidak lancar 
Dibuat sama dengan aturan diatas
Piutang tidak lancar
Investasi (barang)
Asset keungan lainnya
Infrastruktur, pabrik, dn peralatan
Tanah dan bangunan
Asset tidak berwujud
Asset Nonkeuangan lainnya 
Asset Tidak lancar lainnya

Kewajiban 
Kewajiban lancar 
Utang 
Pinjaman jangka pendek
Bagian lancar pinjaman 
Cadangan
Tunjangan pegawai
Dana pension
Kewajiban lancar lainnya

Kewajiban tidak lancar 
Utang 
Pinjaman 
Penyisihan
Tunjangan pegawai
Dana pensiun
Kewajiban tidak lancar lainnya

Ekuitas 
Modal yang ditempatkan 
Cadangan 
Akumulasi surplus
Kepentingan minoritas

Pendapatan 
Dibuat berdsarkan pihak-pihak yang menyebabkan timbulnya pendapatan.
Pendapatan dibagi menjadi 2 : Pendapatan Operasi dan Pendapatan Nonoperasi.
Biaya  
Dibuat berdasarkan pihak-pihak yang menimbulkan adanya biaya tersebut.
Biaya dibagi menjadi 2 : Biaya Operasi dan Biaya Nonoperasi

Tahap Pengikhtisaran
Penyusunan Neraca saldo (Trial Balance) berdasarkan akun buku besar
Neraca saldo adalah suatu daftar yang memuat nama akun atau rekening beserta jumlah saldonya selama suatu periode tertentu. Nama-nama akun beserta jumlahnya dalam neraca saldo ini diabil dari buku besar. 
Saldo adalah selisih antara jumah sisi debet dan jumlah sisi kredit.
Langkah-langkah daa penyusunan neraca saldo suatu entitas organisasi sector public dengan menggunakan akun-T adala sebagai berikut:
Menjumlahkan kolom debet atau kredit 
Akun-akun yang memiliki jumlah debet dan jumlah kredit, harus dihitung saldonya 
Akun-akun yang hanya berisi catatan dari beberapa transaksi pada salh satu sisinya saja
Akun-akun yang hanya berisi satu pendebetan atau satu pengkreditan tidak perlu dijumlahkan tetapi saldonya harus ditentukan.
Akun hanya berisi padasalah satu sisinya dan hanya terdiri dari satu pendebetan atau satu pengkreditan saja.
Pembuatan ayat jurnal penyesuaian 
Prosedur penyesuaian merupakan prosedur untu menyesusaikan akun-akun pada akhir periode yang belum menyajikan informasi yang paling up-to-date. Dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memastikan bahwa pendapatan dan biaya diakui pada periode yang tepat sesuai dengan prinsip-prinsip pengakuan pendapatan dan biaya.
Tujuan dari proses penyesuaian : 
Setiap akun riil, khususnya akun aktiva dan akun kewajiban menunjukkan jumlah yang sebenernya pada akhir periode.
Setiap akun nominal ( akun pendapatan dan akun biaya )menujukkan pendapatan dan biaya yang harus diakui dalam suatu periode
Setelah melakukan penyesuaian, akan dihasilkan neraca saldo setelah penyesuaian.Neraca saldo setelah penyesuaian dapat dikerjakan secara langsung dari buku besar. Dengan menggunakan data yang tercantum pada neraca saldo setelah penyesuaian di kertas kerja/neraca lajur, laporan keuangan dapat disusun dengan data yang akurat.
Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
Neraca lajur adalah s kertas berkolom-kolom ( berlajur-lajur ) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi ketika entitas menyusun laporan keuangan dengan cara sistematis. Sifat neraca lajur tidak formal dan bukan bagian dari catatan-catatan akuntansi.
Tujuan pembuatan neraca lajur :
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian 
Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin terjadi dalam membuat ayat jurnal penyesuaian.
Menjumlahkan kolom-kolom surplus/deficit dan kolom-klom posisi keuangan serta memasukkan angka “surplus” atau “defisit” sebagai angka pengimbang kedalam kedua pasang kolom tersebut. 
Pembuatan ayat jurnal penutup ( closing entires ) 
Setiap periode akuntansi, saldo akun nominal harus sama dengan nol. Akun nominal tersebut akan menjadi nol dengan menutup akun-akun tersebut pada akhir periode.
Pembuatan neraca saldo setelah penutupan 
Neraca saldo setelah penutupan merupakan neraca yang berisi daftar akun riil yang dibuat setelah dilakukan penutupan.

Tahap pelaporan 

Laporan pada unit kerja organisasi
Unit kerja organisasi menggunakan dua metode :
Surplus/defisit entitas pengendali yang tidak dipisahkan 
Surplus/defisit entitas pengendali yang dipisahkan 
Bagi organisasi yang memiliki lebih dari satu unit kerja seperti pemerintahdaerah dalam menyelenggrakan akuntansinya ada dua alternatif :
Untuk setiap unit kerjanya pemerintah menyelenggakan akun pendapatan , biaya dan modal kerja 
Pemerintah daerah hanya menyediakan akun buku besar untuk seuruh unit kerja organisasi , sedangkan masingmasng unit kerja hanya menyelenggarakan akun pembantu 

Membuat laporan keuangan konsolidasi 
Laporan konsolidasi organisasi 
Disusun dengan 2 sumber yaitu : 
Neraca saldo entitas pengendali dan unit kerja organisasinya
Laporan keuangan entitas pengendali dan unit kerja organisasinya 
Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah :
Membuat jurnal eliminasi 
Membuat kertas kerja
Membuat laporan keuangan konsolidasi 
Membuat jurnal eliminasi
Tujuan membuat jurnal ini adalah untuk menghilangkan saldo semua akun timbal balik yang bersaldo kredit dan mengkredit akun timbal balik yang bersaldo debet.
R/K – Entitas pengendali xx
Surplus unit kerja entitas xx
R/K – unit kerja entitas   xx

Membuat kertas kerja 
Tujuan penyusunan kertas kerja adalah untuk mempermudah dan mempercepat penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
Bahan yang diperlukan untuk menyusun kertas kerja adalah :
Laporan keuangan dari neraca saldo 
Jurnal eliminasi
Prosedur dalam menyusun kertas kerja adalah :
Memasukkan angka-angka dari neraca saldo 
Memasukkan angka-angka dari jurnal eliminasi kedalam akun debet –kredit 
Menghitung angka-angka yang disajikan


IMPLEMENTASI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN UNSUR-UNSURNYA DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Pemerintah Pusat
Laporan keuangan pemerintah pusat, disajikan sebagai wujud pertanggung jawaban setiap entitas pelaporan yang meliputi laporan keuangan pemerintah pusat, laporan keuangan kementerian negara/lembaga , dan laporan keuangan pemerintah daerah.
Sesuai dengan UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara, Laporan keuangan pemerintah terdiri dari, sebagai berikut :

Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Merupakan gabungan atau konsolidasi dari LRA Kementerian/Lembaga.

Neraca
Menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

Laporan Arus Kas
Menyajikan informasih tentang kas, yang terkait dengan aktivitas operasi, investasi asset nonkeuangan, dana cadangan, pembiayaan, dan transaksi non anggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran serta saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Meliputi penjelasan naratif, atau rincian, dari angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas. 
Pihak yang bertanggung jawab dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat adalah Menteri Keuangan selaku pengelola fiscal, yang akan disampaikan kepada Presiden. Sedangkan yang bertanggungjawab atas laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga adalah Menteri/Pimpinan Lembaga.

Pemerintah Daerah
Contoh  Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut :





LSM 
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembiayaan. Laporan keuangan LSM yang disusun atas dasar akrual akan memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan. 
Oleh karena itu, dengan penggunaan dasar akrual, laporan keuangan LSM dapat menyediakan jenis transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan LSM biasanya disusun atas dasar kelangsungan usaha organisasi LSM dan dalam melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu, organisasi ini diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala pelayanannya.
Laporan keuangan LSM mencakup :
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan Laba Rugi (Aktivitas)
Laporan Arus Kas

Yayasan
Laporan Keuangan Organisasi Yayasan (Niralaba)
Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang terika maupun yang tidak terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuannya mengelola sumber daya organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan aktivitas harus menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih.
Laporan posisi keuangan
Klasifikasi aktiva dan kewajiban
Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut :
Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan tanggal jatuh tempo
Mengelompokkan aktiva ke dalam lancer dan tidak lancer serta kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang
Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh tempo nya kewajiban, termasuk pembatasan penggunaan aktiva pada catatan atas laporan keuangan.

Klasifikasi aktiva bersih terikat atau tidak terikat
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.

Laporan Aktivitas
Tujuan dan fokus laporan aktivitas 
Laporan aktivitas difokuskan pada yayasan secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumah aktiva bersih selama satu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih yang tersaji di laporan posisi keuangan.
Perubahan kelompok aktiva bersih
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, temporer, dan tidak terikat selama suatu periode.
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.
Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
Informasi pendapatan dan beban
Menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, namun pendapatan investasi dapat disajikan secara neto asalkan beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasehat investasi.
Informasi pemberian jasa
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi atas beban menurut klasifikasi fungsional.

Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah mrnyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama suatu periode.
Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan tambahan berikut ini:
Aktivitas pembiayaan :
penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.
penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment).
bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.


*contoh bentuk laporan arus kas Yayasan
Partai Politik
Laporan keuangan partai politik meliputi : laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas selama suatu periode.

IMPLEMENTASI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN UNSUR-UNSURNYA DI NEGARA- NEGARA LAIN
Jepang 
Formasi Laporan Keuangan Pemerintah Jepang yaitu:
Laporan neraca public
Laporan biaya-biaya administrasi (Laporan pengeluaran tahun berjalan)
Laporan pendukung penerimaan dan perubahan modal pembayar pajak
Laporan penerimaan dan pengeluaran kas
Hingga kini,pemerintah Jepang hanya menggunakan laporan pemerimaan dan pengeluarankas untuk menghitung pengelolaan keuangan.
Laporan Neraca Publik
Berdasarkan “Provisional Concept and standart for the Japanese Government balance Sheet”.
The Japanese Government Balance Sheet memberikan tinjauan mengenai keseluruhan posisi fiscal pemerintah atas dasar saham (stock basis) sebagai alat penjelas posisi fiscal pemerintah kepada penduduk jepang.
Memperbaiki akuntabilitas pemerintah terkait dengan kabijakan.
Ruang Lingkup Neraca:
Seluruh aset dan kewajibanpemerintah adalah subjek dari neraca pemerintah,yakni semua general account dan 310 special account government (termasuk akun internal accounting dan dana juga merupakan subjek).  
General account and special accounts dikonsolidasi dan semua kredit serta utang diantara akun-akun tersebut di-offseta jumlah asset dan kewajiban yang dimiliki pemerintah ditunjukkan.
Tanggal Neraca
Tanggal neraca merupakan hari terakhir pada tahun fiscal.
Meskipun demikian,tetap ada akun-akun pada periode penyelesaian (settlement periods). Jumlah akun-akun ini menunjukkan penyelesaian pembayaran dan penerimaan kas selama settlement periods. 
Terkait dengan present value of future pension benefits,karena jumlah yang dievaluasi pada revaluasi actuarial (actuarial revaluation) hanya lima tahun sekali dapat digunakan, maka jumlah yang terakhir yang harus digunakan.
Aset
 Kas dan deposito,sekuritas,piutang usaha,kenaikan pendapatan,aktiva tidak berwujud.
Utang
 Utang usaha kenaikan utang,sekuritas jangka pendek yang dipegang oleh masyarakat,obligasi pemerintah yang dipegang oleh masyarakat.
Laporan biaya administrasi (laporan pengeluaran tahun berjalan):
Biaya operasi
Peningkatan bonus yang diharapkan yang tidak terpenuhi dengan cadangan
Peluang
Isi spesifik  dari pernyataan ini adalah:
Biaya administrasi pada laporan laba rugi lembaga-lembaga 
independen,dan pendapatan lain-lain yang berasala dari bantuan yang lebih sedikit ketimbang untuk biaya operasi.
Jumlah penyusutan asset telah dihitung berdasarkan prosedur akuntansi yang sesuai untuk penyusutan asset khusus.
Estimasi peningkatan bonus tidak dicatat sesuai dengan prosedur akuntansi untuk manfaat yang dikembalikan.
Peningkatan biaya oportunitas (opportunity cost)  dari penggunaan asset pemerintah.
Contoh Laporan Keuangan Sektor Publik Jepang
Laporan Keuangan JOGMEC (Japan Oil,Gas and Metal National Corporation) meliputi:
Neraca
Laporan Laba/Rugi
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
INDIA 
Pelaporan keuangan di India meliputi:
Rekening penerimaan modal
Rekening pembayaran modal
Dana Kontinjensi.
Rekening penerimaan pendapatan.
Rekening pengeluaran pendapatan. 
Rekening penerimaan public.
Rekening pembayaran public.
Penerimaan pembalanjaan Negara bagian.
Pengeluaran biaya untuk masing-masing departemen.






Daftar Pustaka

Bastian, Indra, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta.



1 komentar: